Senin sampai Rabu tanggal 19 sampai 21 April 2021 siswa-siswa SMAN 1 Banjarbaru mengikuti acara Pendidikan Karakter yang diselenggarakan oleh sekolah. Mereka berjumlah 576 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI.
Peserta PPK SMA Negeri 1 Banjarbaru
Narasumber & Moderator PPK SMA Negeri 1 Banjarbaru
Kegiatan ini dilaksanakan mengingat kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi umat manusia. Kehadiran agama juga diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Didalamnya terdapat berbagai petunjuk bagaimana seharusnya manusia menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna. Agama tidak boleh hanya sekadar menjadi lambang kesalehan atau berhenti sekadar disampaikan dalam khotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah. Salah satu masalah yang sedang dihadapi saat ini adalah permasalahan krisis moral yang sangat menghawatirkan dalam masyarakat dengan melibatkan anak-anak. Akibat yang ditimbulkannya pun cukup serius dan tidak dapat dianggap sebagai permasalahan sederhana karena tindakan-tindakan tersebut dapat menjurus kepada tindakan kriminal.
Sejauh ini kekhawatiran terbesar yang dilakukan anak-anak dalam hal ini siswa ialah tindakan kekerasan serta sikap kasar terhadap sebayanya, mereka juga sering kurang hormat terhadap orang tua dan guru. Emosi dan perilaku yang tidak terpuji yang menerpa siswa sebagaimana tersebut di atas merupakan gejala umum yang berlaku dimana-mana. Krisis moral ini menandakan bahwa pengetahuan agama yang didapat di bangku sekolah ternyata tidak berdampak terhadap perubahan perilaku siswa. Banyak orang berpendapat bahwa kondisi demikian diduga berawal dari apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas teks dan kurang mempersiapkan siswa untuk menyikapi dan menghadapi realita kehidupan.
Sambutan Kepala SMA Negeri 1 Banjarbaru
Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mengatasi krisis moral tersebut. Salah satunya adalah dengan penguatan pendidikan karakter. Pada penguatan pendidikan karakter, aspek karakter atau nilai-nilai kebaikan lebih dikedepankan dalam pembelajaran. Di samping itu, penguatan pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan, sehingga anak atau peserta didik memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengoptimalkan keberhasilan dari penguatan pendidikan karakter, guru harus mampu menumbuhkan disiplin peserta didik, terutama disiplin diri (self-discipline). Guru harus mampu membantu peserta didik mengembangkan pola perilakunya, meningkatkan standar perilakunya, dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin. Pendidikan karakter diharapkan dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas, dan spiritual). Pendidikan dengan model pendidikan seperti ini berorientasi pada pembentukan anak sebagai manusia yang utuh. Kualitas anak didik menjadi unggul tidak hanya dalam aspek kognitif, namun juga dalam karakternya. Anak yang unggul dalam karakter akan mampu menghadapi segala persoalan dan tantangan dalam hidupnya.
Narasumber Agama Islam Memberikan Paparan Materi
Pendidikan karakter ini dimotori oleh para guru agama. Ada berbagai materi yang harus mereka ikuti selama 3 hari. Materi itu terbagi berdasarkan agama masing-masing siswa. Untuk siswa beragama Islam materi yang diberikan meliputi Tauhid, Fikih, Akhlak & Tarikh. Lalu materi yang diberikan untuk siswa beragama Kristen Protestan meliputi Sifat-sifat Allah, Kasih, Lemah-Lembut & Murah Hati, serta untuk siswa beragama Katolik diberikan materi Aku pribadi yang unik, Aku pribadi yang istimewa, Bersyukur atas hidup & Menjadikan hidup bermakna.
Narasumber Agama Kristen Katolik
Narasumber Agama Kristen Protestan
Berhubung masih masa pandemi, kegiatan ini dilaksanakan dengan sistem online, dimana siswa berada di rumah masing-masing untuk menerima materi sedangkan pemateri dan panitia berada di sekolah. Kegiatan panitia dipusatkan di laboratorium komputer. Acara ini dibuka dengan sambutan dari Kepala SMA Negeri 1 Banjarbaru dilanjutkan dengan materi dari masing-masing guru agama. Pada hari terakhir, acara ini ditutup dengan buka puasa bersama. Namun dalam acara buka puasa, siswa hanya diwakili oleh ketua kelasnya masing-masing dan ada juga perwakilan tiap agama.
Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an Perwakilan Peserta PPK
Pembagian Sertifikat PPK Diwakili Agama Masing-Masing
Sholat Maghrib Bersama SMA Negeri 1 Banjarbaru
Buka Puasa Bersama SMA Negeri 1 Banjarbaru